Rindu Ayah

Sunday, October 26, 20140 comments



 

Siapa yang dapat menerjemahkan rindu dengan tepat? Seperti seorang anak yang rindu pada ibu dan ayahnya atau rindu seseorang kepada belahan jiwanya.  Rindu memang tak berbentuk, tak juga terkatakan serta tak juga terdefenisikan dengan benar.  Rindu hanya tentang rasa tanpa perlu dijelaskan.

Bercerita tentang rindu, jadi ingat cerita beberapa hari yang lalu.  Saat itu, seperti malam-malam sebelumnya anak ku tengah berbicara melalui pesawat telp dengan suami ku yang sedang berada di luar kota.  Dari speaker handphone yang telah kuaktifkan tersebut, aku  curi dengar pembicaraan mereka.

Ayang rindu dengan ayah?," Ujar suamiku di ujung sana

"Iya, " jawab anak ku, "Ayang rindu dengan ayah," Tambahnya lagi, dengan mata yang berkaca-kaca.

"Rindu sih rindu Nak, tapi gak usah pake nangis gitu dong," ujar ku nimbrung.

Apalah Bunda ni, Ayang gak nangis, ayang mau batuk. Huk..huk..huk...," ujarnya sambil batuk yang menyebabkan airmatanya berhamburan keluar.

Aku tersenyum sedikit terharu.

Mungkinkah ia serius berbohong kepadaku? Atau hanya menyembunyikan perasaan menutupi malu?

Anak sinetron!!!!! Ujar ku dalam hati, perasaan haru dan jengkel bercampur jadi satu.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ruang Semu Ku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Fera Zandra
Proudly powered by Blogger