Cerita Cuti I (perjalanan ke selat panjang)

Friday, December 21, 20070 comments

SUNGAI DUKU, Pelabuhan ini tidak ubahnya seperti pelabuhan-pelabuhan kecil lainnya tempat bersandarnya boat-boat kecil untuk menjelajahi pulau-pulau di provinsi Riau. Munkin banyak yang tidak menyangka pelabuhan kecil itu merupakan salah satu pintu gerbang menuju malaysia untuk wilayah Riau selain Dumai dan Bengkalis. Dari pelabuhan sungai tersebut, telah lama dibuka rute ferry ke Malaka-Malaysia.

Pagi itu panas mulai terasa menyengat, padahal hari masih menunjukkan pukul 08.30 wib. Aku baru saja sampai di sana diantar oleh dody yang memang sekalian ingin berangkat kerja. Pelabuhan sungai terlihat biasa saja, tidak begitu ramai dengan calon penumpang mungkin karena memang hari ini bukan saat-saat liburan sekolah.

Sambil menunggu jadwal keberangkatanku menuju selat panjang aq duduk di ruang tunggu bersama dody, yahh memang hari ini cuti pertama yang kuambil sejak 2 tahun sudah aku bekerja. Dah lama sebenarnya ingin mengambil cuti panjang melepaskan penat kerjaan yang memang harus di lalui. Tiket seharga 120 ribu rupiah ku pegang-pegang. HArga yang sama untuk pergi ke Sumatra Utara. Menurutku memang harga tiket melalui jalur laut memang terasa lebih mahal. Jika tiket ke Medan menggunakan bus yang menghabiskan waktu semalaman seharga 12o ribu rupiah, maka untuk ke selatpanjang ini yang hanya menghabiskan waktu 4 jam juga seharga 12o ribu rupiah.

Tak lama menunggu, ferry yang akan membawaku menuju selat panjang pun datang. Aku bersyukur budaya jam karet tidak dipakai dalam perjalanan ku kali ini jadi aku tak perlu menunggu lama untuk melakukan perjalanan ku ini. Saat hendak berangkat terjadi sedikit keributan seorang ibu tidak mau barangnya di bawa poker padahal barang tersebut akan di masukan ke dalam bagasi ferry dan telah di beri label pertanda barang itu masuk dalam bagasi.
para poker tersebut agak tersinggung mungkin karena ibu itu tidak ingin barangnya dibawa oleh mereka. Mereka merasa tidak dipercaya namun sebenarnya tidak jadi mslsh juga sihh cos ibu itu mengangkat barang tersebut hingga ke sisi kapal dan yakin bahwa barangnya tidak akan hilang.

Aku kebetulan duduk di samping ibu tersebut. menurutnya Ibu tersebut pengalaman di pelabuhan dumai membuatnya berlaku seperti itu. Dulu ia pernah mengadakan perjalanan melalui pelabuhan Dumai menurutnya banyak sekali poker2 liar yang membawa barang-barang penumpang dan rupanya barang tersebut raib entah kemana.

Aku tersenyum mendengarnya. Pengalaman memang mengajarkan banyak hal, tak mudah berlaku disiplin, jika kita hendak disiplin malah orang lain berlaku tidak disiplin tapi ketika mungkin orang tersebut memang benar-benar mengikuti peraturan kita tidak begitu saja percaya karena masih ingat pengalaman yang dulu membuat kita sempat dirugikan. Aku mengatakan pada ibu tersebut kalau foker yang tadi memang foker resmi, kerena memang pelabuhan sungai duku ini sudah bukan lagi pelabuhan lokal saja namun juga menjadi pelabuhan internasonal sejak di bukanya rute ke malaka baeberapa tahun yang lalu dan pemerintah memang banyak melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik demi kenyamanan pengunjung dan penumpang angkutan laut yang berlabuh di sana.

Tepat jam 09.00 Wib kapal pun berangkat, aku sempat berpesan pada dody untuk menyerahkan surat cuti yangmemang belum sempat ku berikan ke pada manager program. Aku baru hanya mengatakanya secara lisan. Dodi menyanggupi dan berpesan banyak hal juga pada ku. Perjalanan ke selat panjang rupanya harus di tempuh dengan angkutan yang saling sambung menyambung. setelah satu jam lebih ferry berjalan melalui sungai, akhirnya ferry pun menepi di daerah perawang dan semua penumpang pun pindah ke Bus yang telah di sediakan.



Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ruang Semu Ku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Fera Zandra
Proudly powered by Blogger